EKSISTENSI BAHASA


EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Di dalam kehidupan bernegara dan berbangsa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang amat penting. Bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai alat integratif dan instrumentral dalam kehidupan bernegara sedang menghadapi tantangan besar. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun jati diri Indonesia seutuhnya pada  abad ini menyebabkan pengaruh bahasa asing sangat dominan. Kekawatiran tentang bahasa asing ini bahkan  jauh hari telah dikemukan oleh Presiden pada saat Konggres Bahasa Indonesia VI tahun 1993 yang menyatakan bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa mengalami ancaman terutama makin tidak terkendalinya pemakaian kata dan istilah asing.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 378) eksistensi  adalah keberadaan. Eksistensi dalam bentuk kata benda berarti hal berada. Berdasarkan penjelasan tersebut, eksistensi memaksudkan suatu keberadaan atau keadaan. Definisi makna sebenarnya yang terkandung memang sulit untuk dipahami. Hal ini disebabkan kata-kata dan bahasa sesungguhnya tidak sempurna, sehingga gagasannya tidak dapat dinyatakan secara persis. Terlebih lagi, kata eksistensi itu mencakup hal yang luas. Namun, bukan berarti kata tersebut tidak dapat dijabarkan (Bagoes, 2013).Kata eksistensi dapat dipahami dengan melihat konteks kalimatnya. Misalnya, eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam pergaulan pada era globalisasi berarti keberadaan bahasa tersebut sebagai bahasa nasional di tengah pergaulan pada era itu. Eksistensi juga mengandung arti adanya satu hal dalam jangka waktu tertentu.

Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri.

Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan. Penggunaan kalimat tidak baku dalam berbicara juga mempengaruhi saat kita berbicara dalam situasi formal. ada kalimat-kalimat yang sering kita dengar, saat kita mendengarnya terasa janggal. Ini yang masih mempengaruhi keadaan bahasa kita saat ini. Ini contoh-contoh kalimat tidak baku ialah; ia pukul anjing itu sampai mati, saya kirim surat untuk ibu, pemerintah tolak impor barang ilegal, dan lain-lain.

Setelah kita melihat masalah-masalah diatas kita sudah menyadari ternyata banyak kesalahan kita saat berbicara dengan orang lain. Maka dari itu kita bisa menilai masalah diatas untuk memperbaiki ucapan kita saat berbicara dengan orang lain. Karena ketika ucapan kita sudah sah menurut kamus besar bahasa indonesia bayak keuntungan yang kita temui kita bisa lancar untuk berbicara saat berada didepan orang lain, kita tidak sungkan lagi untuk mengikuti acara-acara formal, kita bisa menilai orang yang berbahasa indonesia yang benar bahwa ia menjunjung tinggi bahasa indonesia.

Masyarakat sebaiknya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia  daripada menggunakan bahasa asing. Anak-anak muda dan mahasiswa-mahasiswa  hendaknya meminimalisir menggunakan bahasa alay, bahasa gaul, dan bahasa sejenis yang dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Para dosen hendaknya menggunakan dan mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar mahasiswa-mahasiswa. Pihak swasta hendaknya menggunakan lisan dan tulisan dalam bahasa Indonesia dalam iklan maupun produk mereka.