cerpen b.indonesia


Bertemu Sahabat

 

Entah kebetsanti apa yang membawa Omi kemari, setelah kejadian malam itu Omi meminta izin kepada mba santi dan ibu nya. Tapi yang Omi dapatkan kata “terserah” dari mereka. Seketika itu Omi menginyati apa kata hati kecil nya yang kala itu memutuskan untuk merantau.

Ketika Omi hendak membereskan pakaian yang seadanya dengan keyakinannya, mba Darni(adik mba santi) mengatakan tidak setuju dengan kepergian nya. Entah apa yang saat itu mba Darni fikirkan dia seraya mengatakan hal yang seharusnya tak perlu Omi dengar… “Pergi saja kalau kamu mau, dan jangan kembali sekalian. Jangan pedulikan keluargamu..!!”. Omi mendengar nada kemarahan saat itu, Omi terpancing dan malah geram mendengarkannya. Omi memutuskan untuk mengiakan kata-katanya.

Setelah benar-benar pergi merantau,Omi benar-benar memutuskan untuk menjadi orang sukses. Karna kemarahan nya dengan mba Darni, Omi meninggalkan keluarga Omi yang ada di Cirebon. Omi menyesal…. Awalnya memang Omi sembari melamar kerjaan, tapi tetap fikiran nya ada di Cirebon. Tak peduli mba Darni ada disana atau tidak.

Di Tangerang Omi di ajak oleh Dewi (teman semasa SMK nya dulu) untuk tinggal sembari Omi mencari pekerjaan. Sudah seminggu Omi disini dan Omi telah menyerahkan CV nya ke salah satu restoran yang ada di LIPPO KARAWACI. Sudah hampir satu minggu tapi lamaran nya tak nyanjung di proses, entah ditolak atau apapun itu. Tapi Omi sudah merasa tidak enak dengan Dewi yang telah membantunya selama Omi di Tangerang.

 

Sore itu mas bagus menelepon nya…

Dengan nada seorang kakak yang penuh kecemasan yang mengetahui adiknya belum pulang selama satu minggu dengan mengetahui adiknya tidak membawa satu peser uang pun dikantongnya. Akhirnya beliau juga yang meminta Omi langsung kepada Dewi agar Omi segera pulang karna tak enak sudah merepotkannya. Omi mengerti mungkin mas Bagus merasa tidak berguna sebagai kakak atau malas dengan kelakuan adiknya yang susah diatur, yang jelas mas Bagus dan Mba Santi beberapakali membujuknya untuk pulang. Baiklah… Omi menyerah, Omi pulang.Omi pulang untuk menghormati keluarga Omi.. Omi pulang agar Omi tidak merepotkan Dewi… Omi pulang karna kata hati kecilnya yang belum punya tanggungjawab atas keinginan keluarga Omi.. Omi memikirkan 2 adiknya(Syukron dan Lili). Walaupun sebenarnya Omi malu karena selama ini Omi memang belum bisa memberi kebahagiaan untuk keluarga, untuk adiknya.

 

Diruangan ini Omi merasakan kesedihan menahan kerinduan dan Omi merasakan kebahagiaan karena menemui keluarga baru, teman baru yang menerima Omi dengan ikhlas. Walau seringkali terbesit rasa bersalah yang selalu menyusahkan mereka,  mencampuri kebersamaan mereka. Omi sungguh malu…

 

Dewi Sari, Yanti Anesia dan Asma Mira. Merkalah yang menemaninya selama Omi disini. Di ruangan ini kita selalu tau sama lain.. yaa, Benar !! Asma dan Yanti teman barunya, keluarga barunya. Alhamdulillah ya Raabb, sungguh saudara yang baru terjalin tetapi terasa hangat baginya. Omi tidak akan melupakan ini. Omi yakiiiin !!

Omi akan sedikit mengenalkan satu persatu dari mereka menurut penilaian nya.

 yang pertama Dewi Sari. Dewi atau yang sering nya panggil bebek adalah teman semasa SMK dulu. entah apa juga yang mempertemukan kami ketika itu tepatnya di depan Taman PATARAKSA-SUMBER Kab. CIREBON. Dan disini (Karawaci-Tangerang), dia tidak canggung memperkenalkan Omi sebagai saudara atau lebih tepatnya sebagai keluarganya, kita sudah amat dekat sampai-sampai ketika bercanda pun bisa dibilang tidak tau batas. Yaa… tapi itulah kami. Tapi sekarang Omi kagum melihat perubahan Saudara nya (Dewi) yang sangat berbeda dari sebelumnya, dia juga yang mengajarkan Omi tentang bagaimana hidup lebih tenang dengan berharap hanya kepada Allah SWT. LUAR  BIASA….. Bagaimana Omi tidak terkejut, kemanapun dia selalu membawa Al-Qur’an., bebek(Dewi) yang dulu cuek, kini dia inyat komunitas 1Day 1Juz. Hal yang dulu Omi lihat hanya dalam infotaiment kini teman nya inyat mensyiarkan hal itu. Itu sungguh Luar biasa Ukhti. Omi bangga sekali padanya.

 

Yang Kedua Asma Mira. Berawal dari perkenalan pagi itu saat Omi baru sampai di kost_an mereka, segera Omi diperkenalkan oleh dewi kepada Asma yang kala itu masih setengah sadar karena kami datang punyal 04.45 WIB. Berjabatlah tangan kita seraya menyebutkan nama kita masing-masing.. “Asma..” ucapnya, “Sri..”Ucap omi, Kemudian sibebek langsung mengganti nama Omi dengan “Oiim..” yaap, sama seperti bebek memanggilnya. Begitu seterusnya Asma memanggil omi. Asma adalah Keturunan Betawi(dari Ayah) dan Jawa(dari ibunya). Itu yang nya dengar kala dewi berceritanya tentangnya. Dia mempunyai watak Tegas, apa adanya, dan peduli yang tinggi menurutnya, dia juga sungguh faseh ketika menyanyikan lagu Asing(Bahasa Inggris dan Korea) meski begitu Omi sedikit takut setiap kali si Asma perhatian tapi dengan nadanya yg beda (Bicara kencang, mungkin karna logat betawinya), tapi Omi yakin dia wanita baik dan jujur. Saat ini (Selasa, 03 Juni 2014 punyal 14.45) Omi tengah mendengarkan dentingan gitar yang dia mainkan, dengan gigih dia belajar terus menerus. Yaah itulah Asma.. semangat Asma, Omi yakin kamu pasti bisa. Cayoooo!!

 

Dan kini tiba yang Ketiga(Terahkir)Yanti Anesia.Mamsiiiiiii…. itulah panggilan bagi Yanti yang omi dengar dari teman-temannya, makanya Omi ikutann memanggilnya Mamsi, supaya lebih Akrab tujuannya. Dari Asma yg ada keturunan orang JAWA-BEAWI, si Mamsi beda lagi.. mamsi orang SUNDA, tepatnya Orang NYANINGAN-JAWA BARAT, itu gak terlalu jauh dari Cirebon kota dimana Omi dan Dewi dulu sekolah. Yaa!!.

Dari ketiga keluarga barunya yang ada disini mamsilah yang paling rajin beres-beres, itu yang nya dengar dari Kak Fit(tetengga sebelah kost), dan itu juga yang omi lihat. Memang mamsi yang paling sering membereskan

Kost_an ini, dia juga yang berani mendekor ulang ruangan ini. Menurutnya dari Ketiga wanita cantik ini memang dia yang paling dewasa, sering kali Omi mendengar dia bercakap telfon dengan kakak dan mamahnya.mungkin itu yang membuat mamsi lebih centil tapi lebih dewasa dari Asma dan Dewi. Buat mamsiiiii, jangan lupain cord gitarnya yaaaa, dan makasih nanasnya J .

 

Ketiga wanita ini memang tidak ada ikatan darah sama sekali, tapi mereka bisa melakukan silaturrahmi dengan baik. Kenapa Omi tidak? Omipun sekarang mempunyai keluarga baru, itu MEREKA.

Kelompok remaja ini telah menyadarkan omi dan memberi pengalaman baru di hidup omi. Dari ikut Audiens di METRO TV sampai kehangatan ikatan saudara tanpa adanya ikatan darah, mengingatkan satu sama lain, melihat video bersama-sama, melihat foto-foto awal mereka ada disini yang mereka sebut “JAHILIYAH”… itu sangat terdengar lucu sekaligus mengerikan. Yaa benar kata mereka selama ini Omi pun lebih jahiliyah dari mereka. Omi memamerkan aurat nya kemana-mana, membebankan dosa kepada Bapaknya dan saudara laki-laki nya. Selama ini Omi buta.

Akhirnya Omi harus benar-benar pulang…. Terima kasih Dewi, terimakasih Mamsi(Yanti), terimakasih Asma, kalian benar-benar keluarga baru baginya. Terimakasih atas kebaikan dan ketulusan yang selama ini kalian beri. Dan tak lupa terimakasih untuk menyegaran pikiran nya.. setelah ini Omi akan memperlakukan dirinya dengan baik, memperlakukan keluarga Omi dengan baik. Bukan hanya dengan materi, tapi dengan do’a. bagitulah yang bisa nya berikan untuk kalian, karna kalian adalah keluarga baru nya.. Omi akan mendoakan kalian selalu sehat dan bisa menjadi sarjana yang luar biasa kelak. Aamiin Allahumma aamiin.

Omi Pamit…

Jaga kesehatan Ukhti J Omi sayang kalian…….